Lebih dari 2 Juta Pemakai, Standardisasi Vape Demi Keamanan
Selasa, 01 Desember 2020 - 15:00 WIB
Pertumbuhan industri rokok elektronik (vape) di Indonesia berkembang pesat. Sebagai industri yang baru berkembang beberapa tahun terakhir, produk yang dikategorikan sebagai hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Saat ini, diperkirakan pengguna produk HPTL di Indonesia sudah lebih dari 2 juta orang. Mayoritas pelaku industri HPTL merupakan industri kecil dan menengah (IKM). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyatakan komitmennya untuk membahas SNI vape pada 2021.
BACA JUGA :
RAMAIKAN PASAR, PHILIPS AUDIO KENALKAN 4 SERI HEADPHONE
BEKERJA DARI RUMAH AKAN DITERAPKAN SECARA PERMANEN
Namun beberapa produsen liquid vape di Indonesia mengenai hal tersebut. Beberapa produsen khawatir jika nantinya standarisasi (SNI) diterapkan malahan akan memberatkan bagi sebagian produsen, dan konsumen.
Simak Infografis
Saat ini, diperkirakan pengguna produk HPTL di Indonesia sudah lebih dari 2 juta orang. Mayoritas pelaku industri HPTL merupakan industri kecil dan menengah (IKM). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyatakan komitmennya untuk membahas SNI vape pada 2021.
BACA JUGA :
RAMAIKAN PASAR, PHILIPS AUDIO KENALKAN 4 SERI HEADPHONE
BEKERJA DARI RUMAH AKAN DITERAPKAN SECARA PERMANEN
Namun beberapa produsen liquid vape di Indonesia mengenai hal tersebut. Beberapa produsen khawatir jika nantinya standarisasi (SNI) diterapkan malahan akan memberatkan bagi sebagian produsen, dan konsumen.
Simak Infografis
(mad)