Swipe untuk melihat slide selanjutnya >>
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bidang pertahanan harus benar-benar efisien. Kepala Negara pun secara khusus mengingatkan Menteri Pertahanan (Menhan) dan pimpinan TNI agar jangan sampai ada mark-up dalam pengelolaan anggaran dimaksud. Apakah pengelolaan anggaran pertahanan sebelumnya ada mark-up? Tidak ada penjelasan perihal tersebut. Sejauh ini juga tidak muncul kasus korupsi yang menyeret belanja pertahanan , baik di Kemhan maupun Mabes TNI.
Namun pesan ini memang patut disampaikan mengingat besarnya anggaran yang dikucurkan untuk bidang pertahanan pada tahun 2020 ini, yakni mencapai Rp127 triliun atau meningkat 17,53% bila dibandingkan dengan anggaran 2019 yang sebesar Rp108,36 triliun.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
10 AKADEMI MILITER TERBAIK DAN PALING BERGENGSI DI DUNIA
PANGKALAN MILITER TERBESAR DI BERBAGAI PENJURU DUNIA
------------------------------------------------------------
Tahun ini porsi anggaran pertahanan merupakan yang terbesar, melampaui porsi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sebesar Rp 120,2 triliun. Perhatian Jokowi akan pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien tanpa ada mark-up dan hanya berorientasi proyek juga pernah disampaikan saat memimpin rapat terbatas kabinet. Jokowi meyakini Prabowo akan mewujudkan amanat tersebut.
Simak data selengkapnya pada infografis.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.1203 seconds (1#24)