Plang biru bertulis “Kawasan Wisata Malam” di pinggir Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat tak lagi berkilau. Plang setinggi 7 meter itu telah berkarat. Putih warna tulisannya juga memudar tersapu hujan dan dimakan usia.
Kawasan Wisata Malam Jaksa kini mengenaskan. Dari puluhan kafe yang pernah ada, kini hanya tersisa kurang dari lima saja. Gambaran ini kontras pada 1990 hingga 2010-an. Masa ini, Jalan Jaksa ibarat mencapai masa keemasan. Tiap malam, jalan sepanjang sekitar 400 meter ini selalu tersendat. Ratusan turis asing berseliweran untuk menikmati malam di sejumlah tempat hiburan yang berada di sepanjang jalan ini. Selain hiburan malam, Jalan Jaksa juga memiliki banyak kuliner khas yang terkenal kala itu, seperti soto, sate dan kopi.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA:
10 KAWASAN PERAIRAN YANG MENJADI MOMOK MENAKUTKAN
INI 7 LOKASI MENARIK DI DUNIA, TAPI TERLARANG UNTUK DIKUNJUNGI
------------------------------------------------------------
Puluhan kafe yang berderet membuat membuat jalan pendek ini begitu hidup, bahkan hingga jelang pagi. Cahaya lampu temaram diiringi musik reggae atau dangdut di tiap kafe membuat Jaksa benar-benar menyala.Namun kini semuanya telah berubah. Bahkan, perubahan seolah hampir 180 derajat. Jalan satu arah ini sunyi. Tak ada kemacetan, gemerlap lampu maupun suara keras dari lorong-lorong remang kafe. Daftar lengkap Kawasan Wisata Malam Jalan Jaksa ada di infografis.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.1411 seconds (1#140)