China Diduga Retas Jaringan Pertahanan Sensitif Jepang sejak 2020
Kamis, 10 Agustus 2023 - 19:00 WIB
A
A
A
Pada musim gugur tahun 2020, Badan
Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) membuat penemuan mengkhawatirkan, yakni peretas militer China telah meretas jaringan pertahanan rahasia sekutu strategis terpenting AS di Asia Timur, Jepang.
Baca juga:
Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat akan Tetap Dilanjutkan Mata-mata siber dari Tentara Pembebasan Rakyat
China (PLA), menurut temuan tersebut, telah menyusup ke dalam sistem komputer paling sensitif di Negeri Sakura. Dikutip dari The Washington Post, 8 Agustus 2023, para peretas memiliki akses mendalam, terus-menerus, dan tampaknya mengejar apa pun yang bisa mereka dapat—rencana, kemampuan, penilaian kekurangan militer.
Baca juga:
Kembali Berulah, Menteri Israel Serukan Pencaplokan Tepi Barat Laporan surat kabar tersebut mengutip tiga mantan pejabat senior AS, yang termasuk di antara 12 pejabat Washington dan Tokyo yang diwawancarai dengan syarat anonim. "(
Peretasannya ) buruk, sangat buruk," ucap seorang mantan pejabat militer AS, yang mendapat pengarahan mengenai peristiwa tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya ke pihak berwenang.
Selengkapnya lihat infografis
(rei)