Menteri Heritage Israel , Amichai Eliyahu, telah menyerukan pemerintah sayap kanan Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki secepat mungkin. "Kedaulatan harus diperluas di dalam perbatasan Tepi Barat juga, dan dengan cara yang paling bijaksana, untuk menciptakan pengakuan internasional bahwa tempat ini adalah milik kita," kata Eliyahu – dari partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) - dalam sebuah wawancara dengan Radio Tentara Israel.
Baca juga: 6 Kontroversi Ben-Gvir, Pencetus Gerakan Perebutan Masjid Al-Aqsa
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan permukiman Yahudi Israel di wilayah itu ilegal berdasarkan hukum internasional. Sekitar 700.000 pemukim tinggal di sana. “Tidak ada garis hijau, itu adalah garis fiktif yang menciptakan realitas yang terdistorsi dan harus dihapuskan,” tambahnya seperti dilansir dari New Arab, Jumat (4/8/2023). Garis Hijau mengacu pada garis demarkasi yang disepakati dalam Perjanjian Gencatan Senjata 1949 antara Israel dan tentara Arab setelah peristiwa Nakba.
Baca juga: Rusia Rebut Kendaraan Tempur Infanteri Ukraina Bantuan Swedia Beberapa menteri dari pemerintahan garis keras Benjamin Netanyahu telah membuat komentar serupa tentang pencaplokan seluruh Tepi Barat , atau pernyataan menghasut lainnya tentang Palestina. Para menteri tersebut termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang telah menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa beberapa kali, dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang tahun lalu mengatakan kota Hawara di Palestina harus dihancurkan.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.6053 seconds (1#140)