Pesawat tanpa awak (drone) Black Eagle atau Elang Hitam yang diperkenalkan oleh konsorsium enam lembaga bersama badan usaha milik negara (BUMN) membuktikan bahwa Indonesia sudah bisa mandiri dalam menghasilkan alat keamanan berteknologi tinggi. Ke depan industri semacam ini harus didukung agar mendapatkan pasar lebih luas sehingga mencapai tingkat keekonomian secara komersial.
Prototipe pesawat udara nirawak (PUNA) Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diberi nama Elang Hitam atau Black Eagle itu kemarin diperlihatkan di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Kota Bandung, Jawa Barat. Pengenalan Black Eagle menandai dimulainya tahapan terbang yang diharapkan dilakukan pada 2020. Pesawat tanpa awak itu ditargetkan selesai dan bisa dioperasikan pada 2024, setelah mendapatkan sejumlah uji sertifikasi.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
ELANG HITAM, PESAWAT DRONE PERTAMA BUATAN ANAK BANGSA
CHINA TERUS PRODUKSI KAPAL INDUK
------------------------------------------------------------
Selain Black Eagle , beberapa drone yang sedang dikembangkan antara lain adalah; Aerostar TUAV, Microdone MD4-100, Hugin 100 AUV, Rajawali 350 dan Super Drone. Simak data selengkapnya pada infografis.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.3942 seconds (1#24)