Aktivitas Gunung Semeru meningkat pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu hingga meletuskan guguran awan panas dan hujan abu vulkanik tebal. Abu vulkanik tersebut perlu diwaspadai karena berbahaya bagi pernapasan. Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman menghimbau masyarakat tetap menggunakan masker atau kain yang sudah dibasahi air sebagai penutup hidung.
Hal itu guna mencegah efek dari abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru. “ Abu vulkanik yang kaya akan semen akan mudah menempel pada media yang basah. Jika abu vulkanik terhirup langsung, ia akan menempel dan tercetak di paru-paru kita yang basah dan kandungan oksigennya melimpah. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan pernapasan akut,” jelasnya.
BACA JUGA : ----------------------------------------
INI LETUSAN GUNUNG BERAPI PALING DAHSYAT DI DUNIA
GUGURAN AWAN PANAS BERHENTI, STATUS GUNUNG SEMERU MASIH WASPADA
Selanjutnya, Dr. Mirzam menyampaikan, berkaca dari kejadian erupsi gunung api yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya, sebagian besar masyarakat lebih percaya kepada juru kunci gunung api setempat. Tidak semua masyarakat yang tinggal di lereng gunung api terjangkau dengan internet dan bisa menerjemahkan hasil monitoring aktivitas gunung api dari para ahli.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.5010 seconds (1#140)