Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Ukraina mungkin harus mengadakan pemilu baru dan bersikeras pemimpin de facto-nya, Volodymyr Zelensky, tidak populer. Trump menyampaikan komentarnya beberapa jam setelah negosiator AS dan Rusia bertemu di Riyadh untuk membahas cara mengakhiri konflik Ukraina.
Baca juga: Pertemuan Putin dan Trump Digelar Bulan Ini di Arab Saudi
Itu adalah pertemuan pertama sejak pendahulu Trump, mantan Presiden Joe Biden, menangguhkan sebagian besar kontak dengan Moskow pada tahun 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali menyatakan Moskow tidak lagi menganggap Zelensky sah karena masa jabatan presiden lima tahunnya berakhir pada Mei 2024 dan tidak ada pemilu baru yang diadakan karena darurat militer.
Baca juga: Rusia Sekarang Dapat Menyerang 3 Ibu Kota Sekutu NATO
Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, Trump bersikeras Zelensky sangat tidak populer di dalam negeri. "Pemimpin di Ukraina, saya tidak suka mengatakannya, tetapi dia hanya mendapat peringkat persetujuan 40%," ujar Trump.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.3027 seconds (1#24)