Ikuti Unilever dan Coca Cola, Starbucks Stop Beriklan di Media Sosial
Selasa, 30 Juni 2020 - 17:30 WIB
Starbucks mengumumkan akan menghentikan sementara pemasangan iklan di beberapa platform media sosial menyusul merebaknya konten kebencian dan rasisme di platform tersebut, menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS). Starbucks bergabung bersama dengan brand global lain termasuk Coca-Cola, Diageo dan Unilever yang juga melakukan hal serupa.
Langkah ini menyusul kontroversi atas pendekatan yang dilakukan Facebook yang seakan lepas tangan atas postingan dalam platformnya. Berbeda dengan Twitter, Facebook tidak melabeli konten ujaran kebencian dan hoaks yang ada
di platform mereka.
BACA JUGA :
PERMASALAHAN HAM SERIUS TELAH MENUMPUK DI AMERIKA SERIKAT
KEMATIAN GEORGE FLOYD, PICU KEMARAHAN MICHAEL JORDAN-ATLET DUNIA
Starbucks mengatakan langkah menghentikan sementara iklan pada beberapa platform sosial, bukan berarti bergabung bersama dalam kampanye #StopHateForProfit. Lebih dari 150 perusahaan telah setop iklan untuk mendukung #StopHateforProfit.
Langkah ini menyusul kontroversi atas pendekatan yang dilakukan Facebook yang seakan lepas tangan atas postingan dalam platformnya. Berbeda dengan Twitter, Facebook tidak melabeli konten ujaran kebencian dan hoaks yang ada
di platform mereka.
BACA JUGA :
PERMASALAHAN HAM SERIUS TELAH MENUMPUK DI AMERIKA SERIKAT
KEMATIAN GEORGE FLOYD, PICU KEMARAHAN MICHAEL JORDAN-ATLET DUNIA
Starbucks mengatakan langkah menghentikan sementara iklan pada beberapa platform sosial, bukan berarti bergabung bersama dalam kampanye #StopHateForProfit. Lebih dari 150 perusahaan telah setop iklan untuk mendukung #StopHateforProfit.
(udi)