Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut kerusuhan di Minnesota menunjukkan bahwa masalah HAM yang serius telah menumpuk di Amerika Serikat (AS). Kerusuhan, yang dipicu oleh pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd , 46, oleh polisi setempat sudah berlangsung sejak awal pekan.
George Floyd awalnya ditangkap oleh beberapa petugas polisi Minneapolis atas tuduhan menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik salah satu polisi dengan lututnya. Dalam video yang viral, pria kulit hitam tersebut berteriak tak bisa bernapas dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
‘MALAIKAT MAUT’ PROTES PEMBUKAAN PANTAI SAAT PANDEMI COVID-19 TRUMP: PERSAINGAN RUDAL HIPERSONIK, AS AKAN LEWATI RUSIA & CHINA
------------------------------------------------------------
"Insiden ini bukan yang pertama dalam serangkaian insiden yang mengungkap pelanggaran hukum dan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan oleh 'penjaga hukum dan ketertiban' di AS," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. Pembunuhan George Floyd itu tak hanya memicu demo di Kota Kembar Minnesota, tapi seluruh negeri Amerika juga dilanda demo. Bahkan, Gedung Putih yang jadi kantor dan kediaman AS Presiden Donald Trump juga jadi sasaran para demonstran.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.3572 seconds (1#140)