Hormati Hak Pemilih yang Menuntut Pemilu 2024 Jurdil
Senin, 19 Februari 2024 - 15:00 WIB
Elite politik seharusnya bisa menghormati hak pemilih ataupun pendukungnya yang saat ini menuntut proses Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil (jurdil). Apalagi, muncul polemik kejanggalan proses penghitungan suara Pemilu 2024.
Baca juga: Diduga Ada Kecurangan Hitung Suara Sirekap, Ini Daftar Link Lapornya
Tentu saja seharusnya demikian (menghormati para pemilih dan pendukungnya yang menuntut kejujuran penyelenggara Pemilu 2024, kata pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Dedi Kurnia Syah, Senin (19/2/2024), menanggapi adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
Baca juga: Syarat Pemungutan Suara Ulang Pemilu Dapat Dilakukan
Diketahui, pertemuan pada Minggu (18/2/2024) itu secara terang-terangan disebut membahas dinamika politik dan Pemilu 2024. Dalam kacamata politiknya, Dedi berkeyakinan bahwa pertemuan itu merupakan undangan Presiden Jokowi untuk merayu Surya Paloh agar menerima hasil Pemilu 2024 begitu saja, tanpa ada penolakan atau kontra dari relawan serta internal koalisi.
Baca juga: Diduga Ada Kecurangan Hitung Suara Sirekap, Ini Daftar Link Lapornya
Tentu saja seharusnya demikian (menghormati para pemilih dan pendukungnya yang menuntut kejujuran penyelenggara Pemilu 2024, kata pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Dedi Kurnia Syah, Senin (19/2/2024), menanggapi adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
Baca juga: Syarat Pemungutan Suara Ulang Pemilu Dapat Dilakukan
Diketahui, pertemuan pada Minggu (18/2/2024) itu secara terang-terangan disebut membahas dinamika politik dan Pemilu 2024. Dalam kacamata politiknya, Dedi berkeyakinan bahwa pertemuan itu merupakan undangan Presiden Jokowi untuk merayu Surya Paloh agar menerima hasil Pemilu 2024 begitu saja, tanpa ada penolakan atau kontra dari relawan serta internal koalisi.
(udi)