Terapkan Protol 6M dan 1S untuk Sigap Hadapi Polusi Udara
Kamis, 31 Agustus 2023 - 09:00 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, polusi udara masuk dalam faktor risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia. Hal itu berdasarkan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation 2019.
Baca juga: Bahaya Polusi Udara di Jakarta Tinggi bagi Kesehatan Paru
Ketua Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara Kementerian Kesehatan, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR mengatakan, penyakit respirasi yang paling berpengaruh pada dampak polusi. Penyakit respirasi sendiri seperti tuberkulosis, PPOK, kanker paru, pneumonia, dan asma.
Baca juga: Aksi Nyata Pemprov DKI Jakarta Atasi Polusi Udara di Ibu Kota
"Seperti kita tahu penyakit yang berdampak pada polusi itu jantung, stroke, dan stunting, tapi ternyata yang paling berdampak adalah respirasi. Respirasi ini menduduki 10 penyakit terbanyak di Indonesia dan memiliki risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia setelah darah tinggi, gula darah, merokok, dan obesitas," ujar Prof Agus dalam media briefing Kemenkes di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Bahaya Polusi Udara di Jakarta Tinggi bagi Kesehatan Paru
Ketua Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara Kementerian Kesehatan, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR mengatakan, penyakit respirasi yang paling berpengaruh pada dampak polusi. Penyakit respirasi sendiri seperti tuberkulosis, PPOK, kanker paru, pneumonia, dan asma.
Baca juga: Aksi Nyata Pemprov DKI Jakarta Atasi Polusi Udara di Ibu Kota
"Seperti kita tahu penyakit yang berdampak pada polusi itu jantung, stroke, dan stunting, tapi ternyata yang paling berdampak adalah respirasi. Respirasi ini menduduki 10 penyakit terbanyak di Indonesia dan memiliki risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia setelah darah tinggi, gula darah, merokok, dan obesitas," ujar Prof Agus dalam media briefing Kemenkes di Jakarta, Senin (28/8/2023).
(udi)