Riset UNESCO Sebut Gletser di Seluruh Dunia Akan Hilang pada 2050
Senin, 07 November 2022 - 20:30 WIB
Gletser dunia menghilang dengan kecepatan tinggi dengan beberapa gletser ikonik seperti yang ditemukan di Yellowstone dan Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat (AS) diprediksi akan menghilang pada tahun 2050.
Baca juga: Menangkan Perang, Rusia Isyaratkan Akan Hiroshima-kan Ukraina
Sebuah laporan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa pengurangan signifikan dalam emisi karbon dioksida (CO2) dapat menyelamatkan sebagian besar gletser dunia jika pemanasan global tidak melebihi 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.
Baca juga: Unik! Perusahaan Asal AS Bikin Sepatu Khusus Kuda yang Tak Biasa
“Laporan ini adalah ajakan untuk bertindak. Hanya pengurangan emisi CO2 yang cepat yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati yang bergantung padanya,'' “Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022 (COP27) memiliki peran penting untuk menemukan solusi atas masalah ini. UNESCO bertekad untuk mendukung negara-negara di dunia dalam mencapai tujuan tersebut," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dat.
Baca juga: Menangkan Perang, Rusia Isyaratkan Akan Hiroshima-kan Ukraina
Sebuah laporan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa pengurangan signifikan dalam emisi karbon dioksida (CO2) dapat menyelamatkan sebagian besar gletser dunia jika pemanasan global tidak melebihi 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.
Baca juga: Unik! Perusahaan Asal AS Bikin Sepatu Khusus Kuda yang Tak Biasa
“Laporan ini adalah ajakan untuk bertindak. Hanya pengurangan emisi CO2 yang cepat yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati yang bergantung padanya,'' “Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022 (COP27) memiliki peran penting untuk menemukan solusi atas masalah ini. UNESCO bertekad untuk mendukung negara-negara di dunia dalam mencapai tujuan tersebut," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dat.
(udi)