Hoax dan Ujaran Kebencian di Media Sosial Jadi Ancaman Demokrasi

Jum'at, 17 Desember 2021 - 09:00 WIB
click to zoom
click to zoom
Media sosial selama ini kerap dibanggakan dan diklaim menjadi penopang demokrasi karena mampu memudahkan mobilisasi dan menjadi media komunikasi yang efektif dan murah. Namun, di balik popularitas media sosial, tersimpan sisi kelam yang justru mengancam demokrasi.

Mengapa? Media sosial tidak memiliki gatekeeper sehingga hoaks dan ujaran kebencian mudah di­temukan. Polarisasi politik yang muncul pun men­jadi ancaman nyata yang membahayakan de­mo­krasi di suatu negara.

BACA JUGA :

AKSI TERORISME MASIH MENGANCAM, WASPADAI RADIKALISME DI DUNIA MAYA

LETUSAN KASUS PELECEHAN SEKSUAL DI DUNIA PENDIDIKAN MENGGEMPARKAN

The Global State of Democracy Report 2021 melaporkan tentang “erosi demokrasi” di mana kualitas demokrasi terus mengalami penu­run­an dan salah satu pemicunya adalah hadirnya media sosial yang memicu polarisasi politik, ketidakpuasan sosial dan ekonomi, serta ke­tidakpastian globalisasi. Simak infografis.
(vid)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!