Indonesia dan China akan menggunakan mata uang rupiah-yuan dalam transaksi perdagangan, sehingga tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal mengatakan, kesepakatan kedua negara tersebut merupakan langkah strategis karena mengurangi risiko volatilitas terhadap dolar AS. Meski begitu, masih ada risiko lain yang harus diwaspadai.
BACA JUGA : ----------------------------------------
4 JURUS MENTERI ESDM CAPAI TARGET PRODUKSI MINYAK 1 JUTA BAREL
KESALAHAN INVESTASI YANG PERNAH BIKIN MILIARDER DUNIA RUGI BESAR
"Bukan artinya volatilitas hilang sama sekali. Dengan China membuka diri, artinya dinamika yang terjadi di China akan terserap pada yuan dan juga berdampak pada Indonesia," ujarnya. Selengkapnya simak infografis.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.6575 seconds (1#140)