Bio Farma dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics meluncurkan inovasi terbaru bernama Bio Saliva. Sebuah alat uji untuk mendeteksi COVID-19 dengan metode kumur (gargling). Alat ini diklaim memiliki akurasi hingga 93 persen.
Dalam keterangan resmi Bio Farm a, pengembangan produk ini melibatkan lebih dari 400 sampel pasien positif COVID-19, baik pasien rawat jalan, maupun rawat inap dan riset validasi selama 7 bulan. Melibatkan FK Undip dan lainnya. Proses uji klinis, mengambil sampel dari pasien Indonesia, sehingga memiliki kesesuaian dengan penduduk Indonesia.
BACA JUGA:----------------------------------------
DAFTAR LENGKAP LOKASI VAKSINASI TANPA ATURAN DOMISILI KTP
PEMKOT BOGOR BUKA HOTLINE PENANGANAN JENAZAH CORONA
Bio Saliva diklaim dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan memiliki performance yang sangat baik untuk CT. Menurut CTO Nusantics Revata Utama, penggunaan Bio Saliva, bersama dengan m-BioCov-19 dapat mendeteksi mutasi B 117 (Alpha), B 1.351 (Beta), P.1 (Gamma), B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B 1.525 (Eta), B 1.526 (Iota), B 1.466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan C.37 (Lambda). Sampai saat ini belum ada produk alat uji COVID-19 di Indonesia yang dapat mendeteksi 10 (sepuluh) varian mutasi COVID-19.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.3227 seconds (1#140)