Peci atau songkok custom masih banyak digemari, terutama di kalangan santri Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Berbagai kalangan juga mengenakannya sebagai identitas. Mereka bebas mendesain logo dan tanda apa pun, dan disebut bisa menambah rasa percaya diri pemakainya.
Inilah ide yang dibuat oleh Khobib Ghozi pimpinan songkok Al Mihrab di Desa Dlisen, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang , Minggu (18/4/2021). “Pada awal ide ini muncul saat kita diikutkan pelatihan kursus menjahit yang kebetulan fokus dalam pembuatan peci atau songkok bertempat di salah satu pondok pesantren di Kebumen, pada waktu itu dibiayai oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, setelah selesai mulailah pada 2017 mencoba membuat sendiri dan langsung dipasarkan ke pemakai dengan modal Rp20 juta,” katanya.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA:
MEMBACA AL-QUR’AN ADALAH AMALAN DI BULAN RAMADHAN BERTABUR PAHALA
LIMA CARA REDAM EMOSI SAAT BERPUASA DI TEMPAT KERJA
------------------------------------------------------------
Peci yang dibuatnya mengedepankan kualitas. Kain bludru yang digunakan dari impor asal Korea yang jika disentuh tangan berasa halus dan lembut agar penggunanya dibuat nyaman. Pecinya juga diberi ventilasi atas, ujung depan dan belakang agar angin bisa masuk ke dalam kepala.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.2467 seconds (1#140)