Burung-burung di dataran tinggi memiliki bulu-bulu halus yang memberi mereka semacam jaket untuk bertahan di cuaca dingin yang ekstrem. Penelitian tentang hal ini memberikan gambaran mengenai spesies mana yang paling beresiko terhadap perubahan iklim .
Penelitian tersebut ditulis dalam Jurnal Ecography yang terinspirasi peneliti utama burung kecil Dr Sahas Barve yang melakukan penelitian di Himalaya pada tahun 2014. "Saat itu suhunya -10C, dan ada burung kecil yang sedang mencari makan di cuaca ekstrem tersebut," kata peneliti dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, di Washington DC.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
KASUS PENJUALAN SATWA DILINDUNGI DIUNGKAP POLDA JATIM WOMBAT SATU-SATUNYA MAHLUK BUMI YANG KOTORANNYA BERBENTUK KOTAK ------------------------------------------------------------
Cuaca yang sangat ekstrem itu bahkan membuat jari-jari Dr Barve mati rasa ketika akan membuat catatan. Untungnya, institusi asal Dr Barve memiliki salah satu koleksi burung terbesar di dunia.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.6908 seconds (1#140)