Direktur Utama Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyebut penerbangan di masa new normal akan membutuhkan biaya lebih besar bagi penumpang. Pasalnya akan ada tambahan biaya terkait protokol kesehatan yang harus dipenuhi penumpang untuk bisa terbang.
Irfan mengatakan, dalam era new normal maskapai harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat bagi siapapun yang ingin terbang. Misalnya adalah persyaratan untuk melakukan tes kesehatan dengan metode PCR.
Tes PCR ini membuat penumpang harus merogoh kocek lebih dalam karena biayanya yang bisa lebih mahal dibandingkan harga tiket pesawat. Irfan mengatakan, tes PCR menelan biaya sekitar Rp2,5 juta meskipun sudah ada beberapa rumah sakit yang menurunkan harganya. Simak selengkapnya di infografis.
(tir)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari