Memasuki tahun 2025 , geliat perekonomian menjadi perhatian bersama. Di tengah optimisme Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi masing-masing 5,2% dan di 4,8-5,6%, disadari pula bahwa banyak tantangan untuk menggapainya.
Baca juga: Birokrasi Rumit, Banyak Bisnis Hengkang dari Uni Eropa
Dari luar, tantangan yang paling utama adalah ketidakpastian global pada 2025. Ketegangan geopolitik , risiko perang dagang antara negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia, adalah beberapa tantangan di antaranya. Tak heran jika Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global pada tahun 2025 hanya akan tumbuh tipis, masing-masing dengan proyeksi 2,7% dan 3,2% saja.
Baca juga: 5 Negara BRICS Terkuat di Tahun 2025 Versi Global Fire Power
Sementara di dalam negeri, sejumlah ekonom menilai bahwa tantangan laju pertumbuhan ekonomi lebih beragam lagi. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan, salah satunya berasal dari kebijakan pemerintah sendiri. Bhima memperkirakan, ekonomi tahun ini hanya akan tumbuh di kisaran 4,7% hingga 4,9%, lebih rendah dari asumsi dasar ekonomi makro APBN 2025 yang menyepakati target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.1252 seconds (1#24)