Bos besar Tesla Elon Musk telah beberapa kali dikritik karena membuat pernyataan atau melakukan tindakan yang dianggap anti-Yahudi . Sejak perang Hamas vs Israel pecah, Twitter dinilai gagal membendung banjir ujaran kebencian di platform media sosial yang kini disebut X tersebut.
Baca juga: Milisi Houthi Bajak Kapal Terkait Israel, 25 Awak jadi Sandera
Twitter X penuh dengan konten yang mempromosikan konspirasi anti-ibrani, memuja Hitler, dan tidak "memanusiakan" umat Muslim dan warga Palestina .Lembaga nirlaba yang meneliti kebencian dan ekstremis online, Center for Countering Digital Hate (CCDH), mengumpulkan 200 konten yang dipost oleh 101 akun yang mengandung ujaran kebencian. Setiap konten telah dilaporkan ke Twitter X dengan fitur yang tersedia di platform.
Baca juga: 5 Negara Desak ICC Investigasi Kejahatan Perang Israel di Gaza
Pada tahun 2018, Musk men-tweet bahwa "Zionis adalah kelompok rasis yang ingin menghapus Palestina." Tweet tersebut dihapus beberapa jam kemudian, tetapi Musk tidak pernah meminta maaf untuk itu.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.2267 seconds (1#140)