Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pelonggaranlock down di tengah semakin meningkatnya infeksi virus corona. Putin menegaskan, mulai kemarin akan diberlakukan pelonggaran lockdown, namun dia tetap meminta masyarakat agar bekerja dari rumah dan bisnis tetap tutup. Langkah pelonggaran karena angka pengangguran telah mencapai 1,4 juta. Skala pelonggaran juga diberlakukan secara perlahan-lahan, tetapi pasti.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
OJK SIAPKAN PELAKSANAAN PAKET KEBIJAKAN SUBSIDI BUNGA UMKM BISAKAH COVID-19 MENYEBAR MELALUI MAKANAN TAKEAWAY? ------------------------------------------------------------
“Seluruh pertemuan publik dilarang. Semua warga Rusia yang berusia di atas 65 tahun juga diminta tetap di rumah,” kata Putin dilansir Reuters. “Sektor konstruksi dan pertanian diizinkan untuk beroperasi kembali,” ujarnya. Rusia saat ini memiliki jumlah kasus virus corona yang terbanyak keempat di dunia. Pada update terakhir, 13 Mei 2020 total resmi kasus virus corona di Rusia menjadi 242.271 orang. Berdasarkan data resmi, 2.212 orang di Rusia telah meninggal akibat virus corona. Tetapi, sejumlah kalangan mempertanyakan angka itu terlalu rendah dan diyakini angka kematian jauh lebih tinggi.
Hal itu berarti Rusia sekarang memiliki lebih banyak kasus yang terkonfirmasi dibandingkan dengan Italia. Hanya Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Inggris yang melaporkan lebih banyak kasus infeksi. Namun demikian, perbandingan antarnegara tidak selalu akurat karena berbagai faktor seperti tingkat pengujian yang tidak selalu sama.
Selengkapnya lihat infografis
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.2399 seconds (1#140)