Banyak Konten Asal-asalan, Saatnya Dibuat Regulasi Bermedsos
Jum'at, 11 September 2020 - 11:00 WIB
A
A
A
Geser layar untuk melihat slide berikutnya> >Tingginya pengguna media sosial (medsos) di Indonesia terbukti menjadi sarana penambang uang bagi mereka yang aktif membuat konten-konten kreatif. Namun sayang tak sedikit konten-konten itu masih sebatas mengejar popularitas dan mengesampingkan kualitas serta etika. Dampaknya sebagian
kreator konten bahkan harus berurusan dengan hukum.
Maraknya khalayak membuat
konten karena medsos bukan hanya wahana untuk komunikasi biasa, tetapi juga bisa menjadi ladang untuk mendapatkan uang. Masalahnya banyak
konten yang kurang mendidik dan negatif yang diunggah. Celakanya konten-konten semacam itu lebih disukai.
-----------------------------------------------------------
BACA JUGA:
PENATAAN KAWASAN JABODETABEK - PUNJUR JANGAN ABAIKAN LINGKUNGAN HENTIKAN POLITIK IDENTITAS, PILKADA 2020 HARUS LEBIH BAIK -----------------------------------------------------------
Pengamat medsos Enda Nasution menilai masyarakat saat ini kerap disuguhi konten-konten yang tidak berkualitas, khususnya di platform
Youtube . Bahkan ada video orang diam selama berjam-jam, tapi uniknya banyak yang melihatnya. Hadirnya konten yang tidak berkualitas, menurutnya, karena memang tidak ada keharusan untuk membuat yang berkualitas. Karakter medsos yang membolehkan posting dan sharing apa saja sesuai dengan kreativitasnya adalah sebuah kelebihan. Simak daftar Youtuber terkenal selengkapnya pada infografis.
(vid)