Taliban menolak kemungkinanwanita menjadi menteri di dalam pemerintahan baru Afghanistan yang mereka bentuk. Menurut mereka, kaumwanita harus melahirkan dan tak perlu memikul beban pemerintahan.
Pemerintahan baru itu telah membuat marahpara wanita Afghanistan karena semua kursi kabinet diisi laki-laki. Sebagai respons, mereka mempertaruhkan nyawa dengan unjuk rasa turun ke jalan.
BACA JUGA : ----------------------------------------
DICAP TERORIS OLEH PBB, INI SOSOK PM AFGHANISTAN HASAN AKHUND
TALIBAN PAMER PASUKAN KHUSUS BERSENJATA CANGGIH, BADRI 313
Menanggapi protes dan kemarahan kaum wanita, juru bicara Taliban Sayed Zekrullah Hashimi dalam sebuah wawancara dengan Tolo News, memberikan jawaban. "Seorangwanita tidak bisa menjadi menteri, itu seperti Anda meletakkan sesuatu di lehernya yang dia tidak bisa membawanya," katanya. Selengkapnya simak infografis.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.7059 seconds (1#140)