7 Cara Hindari Kesepian dan Depresi akibat Pandemi
Pandemi COVID-19 sudah berlangsung satu tahun lebih dan entah kapan akan berakhir. Ruang gerak yang terbatas akibat krisis kesehatan ini menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental. Berbagai literatur maupun hasil riset mengungkapkan bagaimana gejala depresi dialami oleh sejumlah kelompok masyarakat selama pandemi.
Salah satu riset yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran misalnya, menemukan bahwa 47% mahasiswa mengaku mengalami gejala depresi. Selain itu, satu tahun ke belakang media sosial juga diramaikan dengan keluhan para pekerja kantoran yang burn out akibat metode work from home .
BACA JUGA :
PROTOKOL KESEHATAN YANG HARUS DIPATUHI PESERTA SELEKSI CPNS-PPPK BARESKRIM PANGGIL DIRUT BPJS KESEHATAN TERKAIT BOCORNYA DATA WNI
Berbagai hal dapat menjadi pemicu depresi . Salah satunya, tak bisa melakukan kegiatan seperti sebelum pandemi. Beberapa aktivitas harus dilakukan secara virtual sehingga berpotensi mengurangi kehangatan interaksi antarmanusia, yang berujung pada hilangnya kebahagiaan.