Titel Negara Berpendapatan Menengah Atas Jadi Tantangan RI
Jum'at, 03 Juli 2020 - 10:30 WIB
Titel sebagai negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) yang baru saja diberikan Bank Dunia kepada Indonesia menjadi tantangan tersendiri di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang sedang lesu akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Di satu sisi, status tersebut menjadi kebanggaan tersendiri karena menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pendapatan per kapita masyarakat. Ini adalah kali pertama sejak 2003 silam, saat Indonesia menyandang status negara berpendapatan menengah ke bawah.
BACA JUGA :
DAGING AYAM DAN TELUR BIANG KEROK INFLASI JUNI 2020
OJK SIAP LONGGARKAN ATURAN BATAS MAKSIMUM KREDIT DI MASA PANDEMI
Di sisi lain, muncul pertanyaan, mampukah pemerintah memanfaatkan momentum ini agar status itu tidak kembali turun karena dampak Covid-19 diprediksi masih akan terasa dalam beberapa waktu ke depan. Tentu, untuk mempertahankan dan memanfaatkannya perlu upaya dan kerja keras sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat di semua level. Simak data selengkapnya pada infografis.
Di satu sisi, status tersebut menjadi kebanggaan tersendiri karena menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pendapatan per kapita masyarakat. Ini adalah kali pertama sejak 2003 silam, saat Indonesia menyandang status negara berpendapatan menengah ke bawah.
BACA JUGA :
DAGING AYAM DAN TELUR BIANG KEROK INFLASI JUNI 2020
OJK SIAP LONGGARKAN ATURAN BATAS MAKSIMUM KREDIT DI MASA PANDEMI
Di sisi lain, muncul pertanyaan, mampukah pemerintah memanfaatkan momentum ini agar status itu tidak kembali turun karena dampak Covid-19 diprediksi masih akan terasa dalam beberapa waktu ke depan. Tentu, untuk mempertahankan dan memanfaatkannya perlu upaya dan kerja keras sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat di semua level. Simak data selengkapnya pada infografis.
(vid)