PBB: Puluhan Ribu Tewas dalam Perang Narkoba di Filipina
Jum'at, 05 Juni 2020 - 17:30 WIB
Puluhan ribu orang kemungkinan telah tewas dalam perang melawan narkoba sejak pertengahan 2016 di Filipina, di tengah "impunitas" untuk polisi dan hasutan melakukan kekerasan oleh para pejabat tinggi. Demikian bunyi laporan PBB.
PBB mengatakan penumpasan obat-obatan terlarang , yang diluncurkan oleh Presiden Rodrigo Duterte setelah memenangkan pemilu pada platform penumpasan kejahatan, telah ditandai oleh perintah polisi dan retorika tingkat tinggi yang mungkin telah ditafsirkan sebagai "izin untuk membunuh.
BACA JUGA :
DEMONSTRASI MEMANAS, PENTAGON PINDAHKAN 1.600 TENTARA KE WASHINGTON
MAHASISWI DIPERKOSA DAN DIBUNUH PICU KEMARAHAN DI NIGERIA
"Polisi, yang tidak perlu mencari atau mendapatkan surat perintah untuk melakukan penggerebekan di rumah, secara sistematis memaksa para tersangka untuk membuat pernyataan yang memberatkan diri sendiri atau mengambil risiko mematikan," kata kantor hak asasi manusia PBB dalam sebuah laporan seperti dikutip dariThe Guardian, Kamis (4/6/2020).
PBB mengatakan penumpasan obat-obatan terlarang , yang diluncurkan oleh Presiden Rodrigo Duterte setelah memenangkan pemilu pada platform penumpasan kejahatan, telah ditandai oleh perintah polisi dan retorika tingkat tinggi yang mungkin telah ditafsirkan sebagai "izin untuk membunuh.
BACA JUGA :
DEMONSTRASI MEMANAS, PENTAGON PINDAHKAN 1.600 TENTARA KE WASHINGTON
MAHASISWI DIPERKOSA DAN DIBUNUH PICU KEMARAHAN DI NIGERIA
"Polisi, yang tidak perlu mencari atau mendapatkan surat perintah untuk melakukan penggerebekan di rumah, secara sistematis memaksa para tersangka untuk membuat pernyataan yang memberatkan diri sendiri atau mengambil risiko mematikan," kata kantor hak asasi manusia PBB dalam sebuah laporan seperti dikutip dariThe Guardian, Kamis (4/6/2020).
(bay)