AS Terus Lanjutkan Penjajahan di Suriah karena Kuasai 90% Minyak
Sabtu, 04 Januari 2025 - 07:00 WIB
Menteri perminyakan Suriah Ghiath Diab telah menyoroti tantangan yang sedang berlangsung dari sumur minyak yang tetap berada di luar kendali pemerintah sementara yang baru. Itu karena pasukan AS terus menduduki ladang minyak Suriah secara ilegal yang telah berlangsung sejak 2014.
Baca juga: Elon Musk Sebut Zelensky Juara Perampokan Uang AS Sepanjang Masa
Melansir Middle East Monitor, situasinya sangat kritis karena Suriah berupaya untuk menstabilkan diri setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad pada 8 Desember. Pada tahun 2010, sebelum konflik, Suriah memproduksi 390.000 barel minyak per hari, yang merupakan seperlima dari PDB dan setengah dari ekspornya. Produksi saat ini telah anjlok menjadi hanya 40.000 barel per hari pada tahun 2023.
Baca juga: Intelijen AS Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
Mantan Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengakui pendudukan pada tahun 2020, dengan menyatakan: Saya meninggalkan pasukan untuk mengambil minyak. Saya mengambil minyak. Satu-satunya pasukan yang saya miliki [di Suriah] adalah yang mengambil minyak.
Baca juga: Elon Musk Sebut Zelensky Juara Perampokan Uang AS Sepanjang Masa
Melansir Middle East Monitor, situasinya sangat kritis karena Suriah berupaya untuk menstabilkan diri setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad pada 8 Desember. Pada tahun 2010, sebelum konflik, Suriah memproduksi 390.000 barel minyak per hari, yang merupakan seperlima dari PDB dan setengah dari ekspornya. Produksi saat ini telah anjlok menjadi hanya 40.000 barel per hari pada tahun 2023.
Baca juga: Intelijen AS Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
Mantan Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengakui pendudukan pada tahun 2020, dengan menyatakan: Saya meninggalkan pasukan untuk mengambil minyak. Saya mengambil minyak. Satu-satunya pasukan yang saya miliki [di Suriah] adalah yang mengambil minyak.
(udi)