Tiga Bank Syariah Milik Pemerintah Satukan Kekuatan

Rabu, 14 Oktober 2020 - 19:00 WIB
click to zoom

Langkah penggabungan (merger) tiga bank syariah pelat merah sudah berjalan. Hal itu ditandai penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) dan pembentukan Integration Management Office (IMO) yang bertujuan merancang intergrasi ketiga bank menjadi entitas baru. Selain itu, tim IMO juga mempersiapkan rencana bisnis bank yang harus dituntaskan paling lambat November mendatang. Ketiga bank syariah milik negara yang akan dimerger adalah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah dan entitas baru (hasil merger) nanti akan dinamai Bank Amanah.

Penggabungan tiga bank syariah itu, bakal melahirkan bank syariah terbesar di dunia, sebagaimana diklaim oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , Erick Thohir. “Dengan bergabungnya rekan-rekan semua menjadi dalam satu bank, satu keluarga Insya Allah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar,” katanya. Proses merger tersebut menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang, dan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing pihak, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BACA JUGA :

MIMPI ERICK THOHIR RAMPINGKAN BUMN JADI 40 PERUSAHAAN, BISAKAH?

SATGAS PEN TERUS GENJOT REALISASI ANGGARAN ANGGARAN COVID-19

Selanjutnya, telah ditetapkan Bank BRI Syariah menjadi bank survivor alias entitas yang menerima penggabungan (surviving entity). Kepastian Bank BRI Syariah selaku survivor terungkap dari keterbukaan informasi perseroan selaku perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Adanya keterbukaan informasi tersebut melambungkan harga saham perusahaan yang berkode BRIS hingga 16,11% ke level Rp1.045 per saham dari sebelumnya di level Rp920 per saham sesaat setelah pembukaan sesi pertama perdagangan di lantai bursa, Selasa (13/10). Selengkapnya simak infografis.

(puq)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!