Pemimpin Chechnya Murka Al-Quran Dibakar Tentara Ukraina
Senin, 20 Maret 2023 - 16:00 WIB
Pemimpin Republik Chechnya Rusia Ramzan Kadyrov murka menanggapi video viral yang menunjukkan tentara berseragam Ukraina membakar Al-Quran. Kadyrov langsung menawarkan hadiah yang murah hati untuk "penghapusan" prajurit Ukraina yang terekam dalam video sedang menodai Alquran.
Baca juga: Bos Tentara Bayaran Rusia Ingin Rekrut 30.000 Anggota Baru
Rekaman yang diposting ulang oleh pejabat Rusia, menunjukkan dua pria yang tampak seperti seragam militer Ukraina menggunakan halaman dari kitab suci umat Islam untuk menyalakan api. Diunggah ke Telegram pada Jumat, Kadyrov bersikeras, “Hanya mengeluarkan kecaman resmi atas tindakan hama Ukraina yang baru-baru ini membakar halaman-halaman dari Alquran tidak akan cukup.” “Saya mengumumkan hadiah lima juta rubel (Rp1 miliar) untuk membasmi sampah ini,” tulis Kadyrov.
Baca juga: ICC Ingin Tangkap Vladimir Putin, Mengapa Tak Bidik Bush?
Dia menambahkan, hadiahnya akan dua kali lebih tinggi jika penoda Al-Quran itu ditangkap hidup-hidup. Pemimpin Chechnya itu menekankan penghargaan tersebut dapat diklaim kapan saja di masa depan. “Kapan pun itu terjadi, hari ini, besok, dalam setahun, uang akan menunggu. Dan tidak peduli siapa yang melakukannya: satu peleton, kelompok, satu orang, tetangga di parit, uangnya akan diserahkan sepenuhnya,” tegas dia.
Baca juga: Bos Tentara Bayaran Rusia Ingin Rekrut 30.000 Anggota Baru
Rekaman yang diposting ulang oleh pejabat Rusia, menunjukkan dua pria yang tampak seperti seragam militer Ukraina menggunakan halaman dari kitab suci umat Islam untuk menyalakan api. Diunggah ke Telegram pada Jumat, Kadyrov bersikeras, “Hanya mengeluarkan kecaman resmi atas tindakan hama Ukraina yang baru-baru ini membakar halaman-halaman dari Alquran tidak akan cukup.” “Saya mengumumkan hadiah lima juta rubel (Rp1 miliar) untuk membasmi sampah ini,” tulis Kadyrov.
Baca juga: ICC Ingin Tangkap Vladimir Putin, Mengapa Tak Bidik Bush?
Dia menambahkan, hadiahnya akan dua kali lebih tinggi jika penoda Al-Quran itu ditangkap hidup-hidup. Pemimpin Chechnya itu menekankan penghargaan tersebut dapat diklaim kapan saja di masa depan. “Kapan pun itu terjadi, hari ini, besok, dalam setahun, uang akan menunggu. Dan tidak peduli siapa yang melakukannya: satu peleton, kelompok, satu orang, tetangga di parit, uangnya akan diserahkan sepenuhnya,” tegas dia.
(udi)