Jadikan 7 September Sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM Indonesia

Rabu, 09 September 2020 - 09:00 WIB
click to zoom

Hari ini tepat 16 tahun silam, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Thalib merenggang nyawa di atas pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam. Munir meninggal setelah diracun menggunakan senyawa arsenik

“Hari ini, tepat 7 September adalah hari duka bagi gagasan tata kelola negara berbasis HAM di Indonesia. Hari dibunuhnya Cak Munir dengan racun arsenik dalam perjalanan menempuh studi di Universitas Ultrecht, Belanda,” ujar Komisioner Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) M Choirul Anam, Senin (7/9/2020).

BACA JUGA :

TOKOH OPOSISI RUSIA DILAPORKAN KOMA, DIDUGA DIRACUN

KPK DAN MASYARAKAT BERSAMA-SAMA KAWAL KASUS DJOKO TJANDRA

Anam menerangkan, sepak terjang Munir tidak bisa dilepaskan dari isu hubungan sipil-militer dalam tata kelola negara demokratis berbasis HAM , yang menjadi salah satu basis agenda gerakan Reformasi 1998. “Jika hubungan itu saat ini sesuai harapan, peristiwa Mapolsek Ciracas yang diserbu atau berbagai kasus kekerasan lain yang melibatkan hubungan sipil-militer tidak akan terjadi. Dan, negara kita akan memiliki militer yang tangguh dan lebih profesional dalam pertahanan negara,” tuturnya.

(puq)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!