Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia
Jum'at, 31 Juli 2020 - 10:00 WIB
Persaingan untuk mendesain dan memproduksi misil berkecepatan hipersonik semakin intensif di antara kekuatan dunia mulai dari Rusia , Prancis, Amerika Serikat (AS), hingga India. Misil tersebut bisa diluncurkan dari kapal selam, kapal induk, ataupun peluncur darat yang didesain khusus.
Persaingan itu menunjukkan persaingan persenjataan dunia bukan hanya fokus pada daya ledak yang mematikan. Bukan pula faktor jumlah senjata yang diproduksi. Atau jumlah tentara yang dimiliki suatu negara. Namun, faktor kecepatan untuk mencapai sasaran. Kecanggihan teknologi senjata misil yang digunakan.
BACA JUGA :
AS HABISI PENTOLAN AL-QAEDA DENGAN RUDAL PISAU YANG DIJULUKI BOM NINJA
IRAN TEMBAKKAN RUDAL JELAJAH BUATAN SENDIRI DALAM LATIHAN PERANG
Dengan adanya persaingan, maka semakin banyak negara akan memacu inovasi dan kreativitas untuk memiliki misil super canggih . Itu diasosiasikan bukan untuk mempersiapkan perang semata, tapi itu juga ditujukan untuk menjaga perdamaian. Ini diibaratkan dengan semakin banyak negara memiliki senjata canggih, dunia akan semakin aman karena mereka berpikir berulang kali ketika akan melancarkan serangan ke negara lain.
Simak Infografis
Persaingan itu menunjukkan persaingan persenjataan dunia bukan hanya fokus pada daya ledak yang mematikan. Bukan pula faktor jumlah senjata yang diproduksi. Atau jumlah tentara yang dimiliki suatu negara. Namun, faktor kecepatan untuk mencapai sasaran. Kecanggihan teknologi senjata misil yang digunakan.
BACA JUGA :
AS HABISI PENTOLAN AL-QAEDA DENGAN RUDAL PISAU YANG DIJULUKI BOM NINJA
IRAN TEMBAKKAN RUDAL JELAJAH BUATAN SENDIRI DALAM LATIHAN PERANG
Dengan adanya persaingan, maka semakin banyak negara akan memacu inovasi dan kreativitas untuk memiliki misil super canggih . Itu diasosiasikan bukan untuk mempersiapkan perang semata, tapi itu juga ditujukan untuk menjaga perdamaian. Ini diibaratkan dengan semakin banyak negara memiliki senjata canggih, dunia akan semakin aman karena mereka berpikir berulang kali ketika akan melancarkan serangan ke negara lain.
Simak Infografis
(mad)