Diusir AS, India dan Inggris, Indonesia Jadi Target TikTok
Minggu, 26 Juli 2020 - 10:00 WIB
Amerika Serikat (AS), India dan Inggris telah memblokir TikTok karena menganggap aplikasi ini bisa mengancam keamanan data pengguna. Mau tak mau kini TikTok menaruh harapan lebih ke Indonesia. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mencap China sebagai "kekaisaran jahat" dan memperingatkan orang-orang Inggris untuk tetap waspada tentang aplikasi berbasis China seperti TikTok.
TikTok menjadi aplikasi di luar kategori game yang paling banyak di unduh di seluruh dunia pada Juni 2020. Aplikasi besutan ByteDance itu meraih 87 juta unduhan. Dibandingkan pada periode Juni 2019, ada 52,7% peningkatan unduhan. "Negara-negara yang paling banyak memasang aplikasi selama periode ini adalah India sebesar 18,8 persen dari total unduhan dan Amerika Serikat sebesar 8,7 persen," tulis Sensor Tower dikutip dari laman resminya, Sabtu (11/7/2020)
BACA JUGA :
GOOGLE NYERAH HADAPI MALWARE JOKER, DIHAPUS TETAP SAJA MENGANCAM
KEBUTUHAN BELANJA MASYARAKAT LEWAT ONLINE KIAN MASIF
Pihak keamanan nasional AS meninjau perusahaan di balik TikTok, ByteDance pada November tahun lalu. Hasil investigasinya menyatakan adanya dugaan pengambilan data pengguna.
TikTok menjadi aplikasi di luar kategori game yang paling banyak di unduh di seluruh dunia pada Juni 2020. Aplikasi besutan ByteDance itu meraih 87 juta unduhan. Dibandingkan pada periode Juni 2019, ada 52,7% peningkatan unduhan. "Negara-negara yang paling banyak memasang aplikasi selama periode ini adalah India sebesar 18,8 persen dari total unduhan dan Amerika Serikat sebesar 8,7 persen," tulis Sensor Tower dikutip dari laman resminya, Sabtu (11/7/2020)
BACA JUGA :
GOOGLE NYERAH HADAPI MALWARE JOKER, DIHAPUS TETAP SAJA MENGANCAM
KEBUTUHAN BELANJA MASYARAKAT LEWAT ONLINE KIAN MASIF
Pihak keamanan nasional AS meninjau perusahaan di balik TikTok, ByteDance pada November tahun lalu. Hasil investigasinya menyatakan adanya dugaan pengambilan data pengguna.
(udi)