PEMBANGUNAN Stadion BMW dikebut dan ditargetkan sudah bisa dimanfaatkan pada 2022 untuk pelaksanaan final Piala Dunia U-20. Hal ini setelah Pemprov DKI Jakarta menunjuk tiga kontraktor yang mengerjakan konstruksi proyek tersebut. Ketiga kontraktor dimaksud adalah Wijaya Karya (Wika), Jaya Konstruksi, dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Untuk merampungkan pembangunan itu, DPRD DKI pada Maret lalu telah mengesahkan anggaran senilai Rp5 triliun yang diambil dari dana penyertaan modal daerah (PMD). Namun pembangunan stadion masih dibayang-bayangi sengketa dengan PT Buana Permata Hijau yang menganggap lahan tersebut sebagai aset miliknya. Persoalan inilah yang mengganjal sejak zaman Joko widodo masih menjadi gubernur.
Klaim PT Buana Permata Hijau berdasar sertifikat yang kuat dan bahkan gugatan mereka telah dimenangkan PTUN DKI Jakarta.Untuk itulah, mengingatkan besarnya proyek, Pemprov DKI Jakarta harus memastikan persoalan hukum bisa tuntas. Jakarta International Stadium (JIS)- demikian nama resmi stadion - bisa dibilang menjadi proyek ambisius DKI Jakarta. Selain besarnya dana, stadion yang dibangun di atas tanah seluas 300.000 meter persegi (m2) tersebut akan dibuat megah dan melampaui kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Jika SUGB mampu menampung 77.000 penonton, maka JIS bisa disesaki 80.000 hingga 82.000 penonton.
Rancangan stadion juga berstandar pada Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA. Untuk mempecepat pembangunan, PT PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang diberi kewenangan membangun stadion berkomunikasi dengan FIFA. Berikut fakta tentang stadion yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta ini.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.2041 seconds (1#24)