Seiring tumbuh dan berkembangnya pasar online (daring) dalam sepuluh tahun terakhir ini, masyarakat menjadi punya banyak alternatif untuk belanja. Mereka bisa mendapatkan produk-produk murah dan berkualitas dengan berbelanja melalui internet. Tingginya animo masyarakat untuk berbelanja lewat toko atau mal daring tersebut mendatangkan ide pembentukan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember 2012. Gagasan itu diprakarsai enam e-commerce besar Indonesia. Mereka adalah Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak. Kini, sistem belanja daring tersebut semakin berkembang dan terbukti pesertanya mencapai lebih dari 250 platform belanja daring.
Untuk Harbolnas 2019 sendiri, kini dikawal Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) yang dipimpin Ignatius Untung. Bahkan, peluncuran Harbolnas 2019 sudah dilakukan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Ketua Umum IdEA Ignatius Untung pada Senin (9/12). Mereka berharap pada Harbolnas yang digelar pada 11-12 Desember itu, dilakukan transaksi senilai Rp8 triliun atau naik signifikan ketimbang Harbolnas 2018 yang mencapai transaksi Rp6,8 triliun.
Diketahui, Harbolnas 2018 berhasil mencatatkan penjualan produk lokal cukup mengagumkan. Menurut data yang diolah lembaga penelitian AC Nielsen, setidaknya 46% produk lokal terjual selama gelaran Harbolnas 2018. Selama dua hari Harbolnas 2018, masih menurut Nielsen, mencatatkan kenaikan jumlah transaksi lebih dari enam kali lipat. Simak profil dari toko online paling populer di Indonesia pada infografis.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.1568 seconds (1#24)