AKTIVIS lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, menjadi nominasi kuat untuk meraih Nobel Perdamaian yang akan diumumkan pada pertengahan atau akhir bulan ini. Perjuangannya mampu menjadi magnet gerakan untuk memengaruhi kepedulian publik dan menekan pemimpin pemerintahan di seluruh dunia tentang perubahan iklim. Gadis berusia 16 tahun itu jika diumumkan menjadi peraih Nobel Perdamaian, maka dia akan menjadi peraih Nobel termuda. Dukungan bagi Thunberg untuk meraih Nobel Perdamaian juga diserukan Leymah Gbowee, peraih Nobel Perdamaian tahun lalu.
Namun, banyak kritik mengarah kepada Thunberg yang menganggap gerakannya dibayar oleh orang tertentu. Dengan tegas Thunberg membantahnya, dia mengatakan kalau dirinya tidak dibayar oleh siapa pun. ”Tidak ada orang di belakang saya, kecuali saya sendiri. Orang tua saya juga bukan aktivis lingkungan,” katanya dilansir dari akun Facebook-nya. Sebenarnya aktivis remaja yang menyuarakan kepedulian terhadap perubahan iklim bukan Thunberg sendirian. Di Brasil, Artemisa Zakriaba, 19, pemimpin pemuda Amazon, juga menjadi anggota aliansi yang melindungi 600 juta hektare hutan.
Ada pula Wu Guanzhou, 17, dari China, juga menjadi pejuang membantu masyarakat melaporkan kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan pabrik. Dia membangun kesadaran tentang dampak perubahan iklim di negaranya. Dia pun mendapatkan perlawanan saat demonstrasi dari aparat keamanan, tapi dia tidak gentar. Kemudian dari Rusia, Margarita Naumenko, 15, merupakan aktivis remaja yang sangat populer. Dia memimpin demonstrasi yang sebenarnya dilarang pemerintah. Berikut infografis tentang beberapa aktivis remaja yang mampu menyedot perhatian dunia.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.2812 seconds (1#24)