Iran menembakkan rudal balistik ke pangkalan Ain al-Asad di Irak barat pada 7-8 Januari untuk membalas serangan drone AS yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani ketika dia berada di Baghdad. Serangan ini membuat ratusan tentara AS mengalami cedera otak traumatis. Akibat peristiwa itu AS menempatkan Iran sebagai perhatian utama di wilayah operasi CENTCOM, yang mencakup Timur Tengah, Afghanistan dan Pakistan.
Ke depan, sasaran CENTCOM adalah untuk membentuk pasukan di wilayah dengan kedalaman operasional untuk mencapai kondisi pencegahan yang konsisten terhadap Iran dan dapat beradaptasi dengan ancaman Iran di masa depan. "Kehadiran kami mengirimkan sinyal yang jelas tentang kemampuan kami dan keinginan kami untuk membela mitra dan kepentingan nasional AS," ujar McKenzie, Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS).
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
ANCAMAN MENINGKAT, 27 ORANG POSITIF TERINFEKSI VIRUS CORONA
BELAJAR MENGATASI PENYEBARAN VIRUS CORONA DARI TAIWAN
------------------------------------------------------------
"Kami juga sedang dalam proses membawa sistem pertahanan udara, sistem pertahanan rudal balistik, ke Irak khususnya, untuk melindungi diri terhadap kemungkinan serangan Iran lainnya," kata McKenzie dalam dengar pendapat dengan Komite Layanan Angkatan Bersenjata DPR AS. Pihaknya berusaha untuk mendapatkan izin dari Irak untuk membawa sistem pertahanan rudal Patriot ke negara itu untuk mempertahankan pasukan AS dengan lebih baik setelah serangan rudal Iran pada 8 Januari. Simak Infografis
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.1821 seconds (1#140)