Modernisasi rudal pembunuh kapal musuh atau Naval Strike Missile (NSM) berbasis darat (GBASM) menjadi prioritas utama. Senjata baru ini dirancang untuk menenggelamkan kapal musuh, sebuah kemampuan yang belum pernah dilakukan Korps Marinir Amerika sejak Perang Dunia II.
"Kemampuan rudal anti-kapal berbasis darat akan memberikan tembakan anti-kapal dari darat sebagai bagian dari kampanye perang anti-(kapal) permukaan laut terpadu," bunyi kesaksian tertulis Korps Marinir dan Angkatan Darat. "Kemampuan yang dikembangkan ke depan dan dapat bertahan ini akan meningkatkan kemampuan mematikan pasukan Angkatan Laut kita dan akan membantu untuk menangkal musuh kita dari penggunaan medan maritim utama".
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
DITARGETKAN KEMISKINAN EKSTREM DI INDONESIA HILANG PADA 2024
MOMEN BERSEJARAH, KAKBAH DITUTUP KARENA VIRUS CORONA
------------------------------------------------------------
Saat ini, Korps Marinir dapat menembakkan senjata dari sebuah kapal ke pantai menggunakan High Mobility Artillery Rocket System (HMARS). Tetapi sistem senjata itu mengalami kesulitan mencapai target yang bergerak, sehingga Korps Marinir mengembangkan senjata untuk menargetkan objek yang bergerak. "Apa yang kami cari sekarang adalah sistem dengan hulu ledak aktif yang dapat mengejar sebuah kapal," kata Letnan Jenderal Eric Smith, komandan Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir. Simak Infografis
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.2750 seconds (1#140)