Wudhu merupakan sebuah syariat kesucian yang Allah tetapkan kepada kaum muslimin sebagai pendahuluan bagi salat dan ibadah lainnya. Di dalamnya terkandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya dalam keadaan suci lahir dan batin.
Penelitian Prof Leopold Werner von Ehrenfels menemukan fakta bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di bagian dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air, laksana ratusan titik akupuntur. Dari sini beliau menemukan hikmah dibalik wudhu serta mengantarnya menjadi seorang mualaf dan berganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels. Selain itu secara medis, diakui bahwa wudhu juga dapat menghilangkan mikroba yang bersarang dalam hidung melalui sunah istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), lalu mengeluarkannya lagi, sehingga hidung menjadi bersih dari debu, kuman, dan bakteri.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
9 POIN KONTROVERSIAL OMNIBUS LAW CIPTA KERJA VERSI KSPI
MEME JADI KENYATAAN, BAYAR SPP SEKOLAH KINI BISA MENGGUNAKAN GOPAY
------------------------------------------------------------
Fadhilah dari wudhu juga mengantarkan Bilal Bin Rabah, seseorang yang masih berada di bumi, tapi sandalnya sudah terdengar di dalam surga. Seperti sebuah hadits dari Abu Hurairahbahwa RasulullahSAW berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku tentang satu amalan yang engkau lakukan di dalam Islam yang paling engkau harapkan pahalanya, karena aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.” Bilal menjawab, “Tidak ada amal yang aku lakukan yang paling aku harapkan pahalanya daripada aku bersuci pada waktu malam atau siang pasti aku melakukan shalat dengan wudhu tersebut sebagaimana yang telah ditetapkan untukku.” [HR. Bukhari, no. 443 dan Muslim, no. 715]. Jadi Bilal merupakan orang yang selalu menjaga kesehariannya dengan berwudhu. Setiap batal wudhu, maka Bilal akan berwudhu lagi kemudian melakukan salat dua rakaat setelah wudhu tersebut. Maka, beruntunglah seorang musllim yang membiasakan diri berwudhu secara istiqomah. Wallahu A lam bish Shawab.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
viewphoto/ rendering in 0.2996 seconds (1#24)