TAHUN BARU CHINA, LEGENDA, SHIO DAN SEJARAH TRADISI
Tahun Baru Imlek merupakan hari raya paling utama bagi etnis Tionghoa di China dan seluruh dunia. Pada 2019, Tahun Baru Imlek 2570 jatuh pada 5 Februari dan menandai dimulainya Tahun Babi Tanah. Pergantian tahun dalam tradisi China ini juga merupakan waktu untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur serta waktu berkumpul bagi seluruh anggota keluarga.
Shio Babi (2019)
Tahun Baru Imlek 2570 yang jatuh pada 5 Februari 2019 merupakan Tahun Babi Tanah. Dalam penanggalan China, setiap tahun ditandai dengan nama binatang atau “shio” sesuai dengan siklus yang berputar selama 12 tahun yakni Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.
Dewa Giok
Konon pada masa lampau di China, Dewa Giok mengumpulkan 12 binatang untuk menentukan siapa yang akan memimpin dalam siklus pertahunan. Ia memerintahkan bahwa siapapun yang dapat menyeberang sungai akan mendapat giliran pertama, sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan kedatangan mereka.
12 Zodiak Cina
Anjing
Ayam
Babi
Kambing
Kelinci
Kerbau
Kuda
Monyet
Naga
Singa
Tikus
Ular
Sejarah Perayaan Imlek
Perayaan Tahun Baru China diyakini berasal dari upacara keagamaan akhir tahun pada masa Dinasti Shang (1766 SM - 1122 SM). Beberapa pendapat lain juga menyatakan upacara keagamaan ini dimulai sejak periode Kaisar Yao dan Shun (2300 SM) memerintah. Di masa awal perayaan, tanggal pergantian tahun bervariasi antara pertengahan musim dingin hingga awal musim semi. Kaisar Wu yang memerintah pada masa Dinasti Han (206 SM - 220 M) menetapkan awal tahun dimulai pada hari pertama di bulan pertama kalender tradisional China dan terus berlangsung hingga kini.
Masa Kaisar Yao & Kaisar Hun (2300 SM)
Warga memulai aktivitas perayaan Tahun Baru dalam skala kecil
Masa dinasti Shang (1766 SM-1122SM)
Perayaan Tahun Baru dimulai sebagai bagian dari perayaan keagamaan
Masa dinasti Han (206 SM-220M)
Perayaan Tahun Baru secara resmi ditetapkan pada hari pertama bulan pertama kalender tradisional China. Warga mulai membakar bambu yang dipecahkan dan menghasilkan suara bising yang diyakini mampu mengusir ruh jahat.
Masa dinasti Wei
Kembang api mulai digunakan untuk merayakan pergantian tahun. Tak hanya kembang api, tradisi Shou Sui (berjaga sepanjang malam) juga mulai dilakukan sejak masa Dinasti Wei. Saat menjalankan tradisi ini, warga biasanya berkumpul bersama keluarga untuk makan malam bersama menikmati hidangan-hidangan khas yang memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Siu Mie
Siu Mie atau mi panjang yang disajikan saat Imlek berbeda dengan mi pada umumnya. Mi ini memiliki tekstur kenyal, rasa gurih dan bentuk panjang. Bentuknya yang panjang merupakan simbol umur panjang, rejeki melimpah dan kebahagiaan.
Ikan Bandeng
Penyajian ikan bandeng saat Imlek diyakini akan memberikan kelimpahan rejeki bagi siapapun yang memakannya. Ikan yang disajikan harus dalam bentuk utuh untuk menghindari nasib buruk.
Yu Sheng
Tradisi makan Yu Sheng dimana seluruh anggota keluarga duduk dan bersama-sama mengaduk yusheng dengan sumpit sambil saling mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek untuk kemudian diangkat tinggi-tinggi.
Jeruk Mandarin
Jeruk berwarna kuning keemasan inj melambangkan rezeki berlimpah, kemakmuran, kekayaan, dan kesejahteraan yang akan selalu tumbuh.