10 Situs Budaya yang Hancur Keindahannya Dihantam Perang
Minggu, 26 April 2020 - 07:00 WIB
A
A
A
Perang pada dasarnya, adalah kekuatan yang merusak. Keindahan sebuah bangunan kuno, yang sejarahnya telah ditempa selama berabad-abad dapat musnah karena deru bedil dan mesiun di meda laga. Berikut 10 situs penting secara historis dan budaya yang hilang karena perang .
Istana Musim Panas Lama di China, juga dikenal sebagai Yuan Ming Yuan, adalah kompleks taman dan bangunan di Beijing yang dibangun pada abad ke-18. Istana ini berfungsi sebagai basis operasi bagi kaisar Dinasti Qing untuk hidup dan menangani pemerintahan.Pada 1860, pada puncak Perang Candu Pertama, pasukan ekspedisi Prancis dan Inggris menduduki Beijing dan menguasai istana. Komisaris Tinggi Inggris untuk China, Lord Elgin, kemudian memerintahkan penghancuran istana sebagai balasan atas penyiksaan pasukan Inggris dan India. Meskipun gedung-gedung megahnya sekarang hilang namun setiap tahun situs Istana Musim Panas Lama masih menarik ribuan pengunjung.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
SYIAR CAHAYA RAMADHAN DARI PARA ALIM ULAMA MINI COOPER SE 2020 TERPAKSA GANTI NAMA RODA KARENA CORONA ------------------------------------------------------------
Apamea, "Kota Harta Karun" kuno, terletak di tepi Sungai Orontes Suriah. Ini dulunya adalah rumah bagi raja-raja Kekaisaran Seleucid, dan kemudian menampung orang-orang Romawi. Lebih dari satu milenium kemudian, ia bangkit kembali dan dijadikan pangkalan selama Perang Salib. Sejarah panjang Apame menjadikannya salah satu situs arkeologi paling penting di Timur Tengah.
Selama konflik Suriah, Apamea telah rusak parah dan diperkirakan banyak sejarawan akan sulit untuk dipulihkan. Situs itu sekarang hancur lebur, kolom-kolomnya pecah dan mosaik-mosaiknya hancur. Simak selengkapnya di infografis
(son)