Para ilmuwan khawatir adanya pandemi baru yang disebabkan oleh virus Nipah ini, dimana virusnya diketahui memiliki tingkat kematian hingga 75 persen dan belum ada vaksinnya.
Virus Nipah menyebar pertama kali di Malaysia pada 1999. Diduga hampir 300 orang tertular virus itu dari kawanan babi yang terinfeksi. Babi itu diduga sakit karena terjangkit virus Nipah, setelah menyantap sisa buah yang dimakan oleh kelelawar dari famili Pteropodidae yang membawa virus itu.
(had)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari