Lebih dari dua ratus warga Israel didiagnosis terinfeksi COVID-19 setelah beberapa hari disuntik vaksin Pfizer-BionTech . Ini menunjukkan jika vaksin tidak memberikan kekebalan langsung terhadap virus Corona baru.
Vaksin Pfizer -BioNTech, yang diandalkan oleh otoritas kesehatan Israel, tidak mengandung virus Corona dan tidak dapat menginfeksi penerima. Tetapi dibutuhkan waktu bagi kode genetik dalam vaksin itu untuk melatih sistem kekebalan tubuh guna mengenali dan menyerang penyakit.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
3,5 TAHUN UNTUK SELESAIKAN VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA WHO SETUJUI PENGGUNAAN DARURAT VAKSIN PFIZER-BIONTECH ------------------------------------------------------------
Vaksin buatan Amerika Serikat (AS) itu membutuhkan dua suntikan. Menurut penelitian, kekebalan terhadap COVID-19 hanya meningkat delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan pertama dan akhirnya mencapai 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari dari yang pertama, sedangkan kekebalan yang dinyatakan 95 persen dicapai hanya seminggu setelah itu. Dan, tentu saja, masih ada lima persen kemungkinan tertular bahkan jika vaksinnya sudah mencapai potensi penuh.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.5051 seconds (1#140)