MuslimPro, aplikasi waktu salat Muslim dengan 100 juta pengguna hanyalah salah satu aplikasi yang data lokasinya dijual ke militer Amerika Serikat (AS) untuk alasan yang tidak diketahui. Laporan Motherboard VICE mengungkap data penjualan data lokasi jutaan muslim di seluruh dunia tersebut.
" Militer AS membeli data pergerakan granular orang di seluruh dunia, yang diambil dari aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya," tulis Joseph Cox dari Motherboard VICE pada hari Senin. Secara spesifik, salah satu pembelinya adalah Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), yang menangani kontra-pemberontakan, kontra-terorisme, dan berbagai aktivitas rahasia di seluruh dunia.
------------------------------------------------------------
BACA JUGA :
MUSLIM KETURUNAN PALESTINA DIPILIH JADI SENATOR INDIANA AS MACRON DIDUKUNG MENLU UEA TENTANG PERNYATAAN INTEGRASI MUSLIM ------------------------------------------------------------
Motherboard VICE, dalam laporannya, mengungap bahwa dua perusahaan secara terpisah mengambil bagian dalam pengumpulan data ini. Laporan itu mengklaim telah menemukannya melalui catatan publik, wawancara dengan pengembang, dan analisis teknis.Juru bicara USSOCOM, Tim Hawkins, telah mengonfirmasi bahwa komando itu telah menggunakan Babel Street's Locate X.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.3563 seconds (1#140)