Terdapat sejumlah tanda kehancuran NATO yang sudah di depan mata. Salah satunya yang paling jelas adalah retaknya solidaritas antar negara anggotanya. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah lama menjadi pilar utama keamanan dan pertahanan kolektif bagi negara-negara Barat.
Baca juga: Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Sejak pendiriannya pada 1949, aliansi militer ini berhasil mempertahankan stabilitas kawasan Eropa dan sekitarnya, terutama dalam menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya. Namun, di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang, muncul sejumlah tanda yang mengindikasikan potensi NATO melemah, bahkan hancur di masa depan.
Baca juga: 5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
1. Retaknya Solidaritas Antar Anggota
Sejak didirikan pada 1949, NATO bergantung pada prinsip collective defense atau pertahanan kolektif. Maknanya, serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.
Copyright © 2025 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.2842 seconds (1#24)