Pemerintah Rusia menilai Ukraina telah menjadi peluang yang menguntungkan bagi produsen senjata Barat, yang mendapat untung dari pasokan senjata yang memperpanjang konflik. Penilaian itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
Baca juga: Australia Operasikan 72 Jet Tempur Siluman F-35 Siap Tempur
Berbicara dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB, Nebenzia menuduh negara-negara anggota NATO mengeksploitasi konflik di Ukraina untuk memperkaya industri pertahanan mereka. ”Sudah diketahui umum bahwa Ukraina telah menjadi tambang emas sejati bagi kompleks industri militer [AS dan Inggris] dan sekutu-sekutunya. Namun, perusahaan-perusahaan Amerika-lah yang paling banyak mendapat untung dari konflik tersebut,” tegasnya, yang dilansir Russia Today, Minggu (22/12/2024).
Baca juga: Sirine Meraung di Tel Aviv, Israel Akui Gagal Cegat Rudal Yaman
Diplomat Rusia itu menuduh negara-negara Barat lebih mengutamakan keuntungan ekonomi daripada perdamaian. “Menurut data terbaru, setengah dari total penjualan senjata pada tahun 2023 diproses oleh 41 perusahaan AS dari 100 perusahaan teratas. Mereka menerima USD317 miliar, atau 50% dari pendapatan penjualan senjata global,” kata Nebenzia.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.5646 seconds (1#140)