Ancaman ransomware terus menghantui bisnis di Asia Tenggara. Kaspersky mencatat 57.571 serangan ransomware terjadi di kawasan ini selama paruh pertama 2024. Indonesia menjadi target utama dengan 32.803 insiden, disusul Filipina (15.208) dan Thailand (4.841).
Baca juga: Menko Polkam Ungkap 8,8 Juta Orang Terlibat Judi Online
"Secara umum, penjahat siber, termasuk kelompok ransomware , mengincar infrastruktur penting dan sektor rentan seperti keuangan, layanan publik, manufaktur, dan perawatan kesehatan. Pada dasarnya, mereka adalah oportunis yang mengincar target yang memiliki banyak uang," kata Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky.
Baca juga: IRGC Lumpuhkan 69 Mata-mata Mossad saat Beroperasi di Iran
Ransomware sendiri merupakan merupakan ancaman yang terus berkembang dan semakin canggih. “Bisnis di Asia Tenggara perlu meningkatkan kesadaran dan memperkuat sistem k eamanan siber mereka untuk melindungi diri dari serangan ransomware,” beber Hia.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.3782 seconds (1#140)