Sebagian besar prajurit di angkatan darat Ukraina yang merupakan program wajib militer tidak ingin berada di garis depan. Demikian dilaporkan stasiun televisi Belgia (RTBF).
Dalam sebuah laporan, RTBF meninjau rekaman dan wawancara dari kantor berita Prancis AFP yang direkam minggu lalu di tempat pelatihan Batalyon Serangan ke-49 Carpathian Sich di Ukraina timur.
“Pelatihan yang mereka terima di pusat mobilisasi sama sekali tidak berguna,” kata petugas pers batalion Vasilina Nakonechna, menjelaskan bahwa unit tersebut telah memaksa wajib militer untuk menjalani pelatihan dasar lagi, dilansir RT.
(udi)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari