Namun ketika rudal Houthi terus mengganggu rute pengiriman dan rantai pasokan global, Amerika menyadari bahwa hanya ada sedikit pilihan yang baik untuk menghentikan Houthi. Serangan berulang kali yang dilakukan pasukan AS dan Inggris – termasuk menenggelamkan beberapa kapal Houthi – tampaknya tidak menghalangi gerakan Houthi, kelompok pemberontak Syiah di Yaman, salah satu negara termiskin di dunia yang dilanda perang.
Houthi bukanlah kekuatan militer yang besar, namun mereka tidak perlu menjadi kekuatan militer. Mereka menikmati tiga keuntungan yang memperbesar kemampuan mereka untuk menciptakan kekacauan dan menyulitkan Barat untuk menghentikannya.
(udi)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari