Klaim ini disampaikan tim peneliti China yang telah mengadakan duel virtual kekuatan pesawat siluman kedua negara, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Selasa (28/11/2023). Simulasi pertempuran udara virtual ini digelar untuk melihat apa yang diperlukan untuk memenangkan pertempuran udara nyata di masa depan.